Kali ini
saya akan menceritakan sedikit tentang Museum Kebangkitan Nasional
Museum ini
adalah museum sejarah yang besar dan indah di Jakarta,namun museum ini mungkin
merupakan salah satu tempat wisata pendidikkan yang paling sedikit dikunjungi
Museum
Kebangkitan Nasional berada di Jalan Abdul Rahman Saleh no. 26, tidak jauh dari
Pasar Senen, Jakarta Pusat. Bangunannya mulai dibuat pada tahun 1899, selesai
pada 1901 dan diresmikan sebagau gedung STOVIA ( School Tot Opleiding Van
Inlandsche Arsten) pada Maret 1902
STOVIA
adalah sebuah sekolah kedokteran yang diperuntukkan bagi pelajar pribumi yang
berasal dari berbagai daerah Indonesia. Namun STOVIA kemudian dipindahkan ke
Jl. Salemba No.6 pada tahun 1920, dan 5 tahun kemudian gedung bekas STOVIA ini
digunakan untuk MULO (setara dengan SMP), AMS (setara dengan SMA), dan Sekolah
Asisten Apoteker
Di dalamnya
terdapat beberapa museum yaitu Museum Kesehatan, Museum
Pers, Museum Wanita dan Museum Boedi Oetomo. Gedung
ini dimanfaatkan pula untuk perkantoran–perkantoran swasta atau
yayasan, antara lain oleh kantor Yayasan Pembela Tanah Air (YAPETA),
perpustakaan Yayasan Idayu, Yayasan Perintis Kemerdekaan dan Lembaga
Perpustakaan Dokumentasi Indonesia.
Guna mengoptimalkan fungsi gedung Kebangkitan
Nasional sebagai museum, maka museum-museum yang ada yaitu Museum Boedi Oetomo,
Museum Kesehatan, Museum Pers dan Museum Wanita dilebur menjadi Museum
Kebangkitan Nasional. Dalam pengembangan selanjutnya kantor-kantor swasta yang
terdapat di dalam gedung dipindah ke luar gedung, dan ruangan
perkantoran yang sudah kosong tersebut dipergunakan untuk pengembangan pameran
tetap museum.
Museum ini menyimpan berbagai koleksi perabotan, jam
dinding, lampu antik, genta, perlengkapan medis, pakaian, senjata, foto,
diorama, lukisan, patung, peta, miniatur dan koleksi lainnya. Di antaranya
terdapat miniatur kapal tradisional Bugis pinisi, salinan lukisan tua yang
menggambarkan tentara Pangeran Diponegoro yang tengah melakukan latihan
perang , serta karya instalasi seukuran manusia sebenarnya yang
diletakkan dalam salah satu ruang belajar, memperlihatkan para pelajar STOVIA
dengan pakaian semi-tradisional mereka.
JAM KUNJUNGAN:
Selasa-Kamis 08.30 - 15.00
Jumat 08.30 - 11.30
Sabtu-Minggu 08.30 - 14.00
Senin dan hari besar: tutup
Selasa-Kamis 08.30 - 15.00
Jumat 08.30 - 11.30
Sabtu-Minggu 08.30 - 14.00
Senin dan hari besar: tutup
TIKET
Dewasa Rp 2000
Anak-anak: Rp 1000
Dewasa Rp 2000
Anak-anak: Rp 1000
Berikut saya menjelaskan unsur 5A
1. Accomodation:
-
Takes Mansion & Hotel
Jl. Taman
Kebon Sirih 1 no.3 Thamrin, Jakarta Pusat berjarak 2 km dari Museum Kebangkitan
Nasional. Dengan harga kamar Rp. 383.430
- Red
Planet Pasar Baru
Jl. K.H
samarudin No. 25, Pasar Baru, Jakarta berjarak 2.1 km dari Museum Kebangkitan
Nasional. Dengan harga kamar Rp. 314.107
-
Lumire
Hotel & Convention Center
Jl. Senen
Raya 135, Monas, Jakarta berjarak 900m dari Museum Kebangkitan Nasional. Dengan
harga kamar Rp. 752.670
2. Activity :
-
Dapat
melihat Museum Boedi Oetomo, Museum Kesehatan, Museum Pers dengan berbagai
patung dan lukisan di dalamnya
-
Dapat
mengabadikan momen dengan berfoto
-
Dapat
melihat ruang kelas bekas sekolah STOVIA
3. Attraction :
-
Setiap
tahun Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan upacara Hari Kebangkitan
Nasional. Upacara tersebut dilaksanakan pada 20 Mei. Setiap 20 Mei dirayakan
sebagai Hari Kebangkitan Nasional dihadiri sejumlah kalangan masyarakat di
Jakarta, seperti pegawai museum, pelajar, komunitas, pramuka, dan masyarakat
umum. Bertindak sebagai inspektur upacara Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar
Farid.
-
Malamnya,
pada tanggal yang sama, Museum Kebangkitan Nasional menyelenggarakan pergelaran
wayang golek. Tema yang diangkat dalam pergelaran itu adalah Perthiwi Pariwara.
4. Amenities :
- Adanya Area
Parkir kendaraan, Tempat Museum, Kamar mandi, Rumah Makan, Hotel
5. Accessibility
:
- Dari masjid
Istiqlal menggunakan taxi berjarak 5,4 km via Jl. Kebon Sirih
- Dari masjid
Istiqlal dengan berjalan kaki selama kira-kira 20 menit via Jl. Lapangan
Banteng Utara
- Dari mangga dua
menggunakan taxi atau kendaraan pribadi berjarak 7,6 km kira-kira 18 menit via
Jl. Gunung Sahari
Di museum ini tempatnya sangat asri. Banyak rerumputan dan tanaman yang di rawat dengan baik oleh pengelola di museum ini. Ada tour guide yang menyambut saat kita masuk ke museum tersebut. Namun museum ini sangat sepi jarang ada pengunjung datang untuk mengunjungi.
BalasHapus